Tampilkan postingan dengan label Pencegahan sakit jantung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pencegahan sakit jantung. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Mei 2015

P3K Serangan Jantung



Serangan jantung adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang cepat dan termasuk salah satu kegawatdaruratan medis. Semakin cepat tindakan atau penanganan yang diberikan maka akan semakin besar kemungkinan penderita dapat diselamatkan.

Sebelum mengambil tindakan-tindakan pertolongan, yang paling penting adalah kenali gejala dan pastikan apakah keluhan yang dialami merupakan gejala serangan jantung. Gejala serangan jantung dapat bervariasi, dari derajat yang paling ringan hingga berat. Secara umum, gejala serangan jantung adalah sebagai berikut:

Nyeri dada yang bertahan selama beberapa menit (lebih dari 5 menit) atau hilang timbul, keluhan nyeri seperti ditekan atau diremas atau ditusuk. Lokasi nyeri biasanya di kiri atau di tengah dada. Nyeri dada ini sifatnya spesifik, artinya nyeri dengan karakteristik ini hampir selalu timbul pada serangan jantung. Apabila hanya ada satu gejala yang dapat Anda temukan, pastikan keluhan nyeri tersebut ada.
Rasa nyeri dapat menjalar atau menjadi rasa tidak nyaman atau kesemutan di bahu, lengan atas, punggung, leher atau bahkan rahang bawah.
Sulit bernapas atau napas menjadi pendek.
Timbul keringat dingin.
Mual, lemah tiba-tiba.
Pusing atau kepala terasa ringan.
Denyut jantung  menjadi tidak teratur.

Apabila gejala-gejala tersebut Anda temukan pada penderita, maka segeralah lakukan hal-hal berikut:

Dudukkan penderita atau letakkan di posisi yang nyaman bagi penderita. Pastikan penderita dapat bersandar sehingga tidak perlu menyangga beban tubuhnya. Akan tetapi, jangan ambil posisi berbaring karena apabila penderita kehilangan kesadaran, jalan napasnya dapat terganggu.
Panggil bantuan. Hubungi nomor telepon darurat yaitu 118 atau 119 untuk respons cepat ambulans.
Tenangkan pasien, beri kata-kata menyejukkan sambil melonggarkan baju penderita sehingga dapat membantu dirinya bernapas lebih lega.
Tanyakan riwayat kesehatan penderita. Adakah obat jantung yang diresepkan dokter dan biasanya ia minum. Apabila penderita membawa obat gawat daruratnya, bantulah dirinya untuk mengkonsumsi obat tersebut. Pada umumnya obat yang diresepkan dapat berupa aspirin kunyah atau nitrogliserin di bawah lidah.

Jangan sekali-sekali memberikan obat pada penderita jantung tanpa mengetahui riwayat penyakitnya atau tanpa resep dari dokter karena hal ini justru dapat memperburuk kondisi jantungnya.

Senantiasa cek kesadaran penderita. Sambil menunggu bantuan datang, pastikan penderita masih dalam keadaan sadar dengan mengajak berbicara. Apabila pasien tiba-tiba jatuh dalam keadaan tidak sadar maka Anda sebaiknya siap melakukan resusitasi jantung paru. Akan tetapi, sebelum melakukan resusitasi seharusnya Anda sudah pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama pada keadaan darurat. Mengingat hal ini, Anda dapat juga menelpon nomor darurat 118 sekali lagi untuk kemudian mendapatkan pengarahan mengenai langkah-langkah resusitasi yang dapat dilakukan. (Oleh:dr.SophiaB.Hage)

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

7 Cara Pencegahan Sakit Jantung

7 Cara Pencegahan Sakit Jantung

Serangan jantung biasanya disebabkan karena penyakit jantung koroner, yaitu gangguan dimana pembuluh darah jantung tersumbat oleh plak. Meskipun sampai saat ini belum ada cara untuk mengetahui pasti kapan serangan jantung dapat terjadi, akan tetapi faktor-faktor risiko terkait dengan gangguan ini telah diketahui. Faktor risiko utama yang diketahui dan dapat dikontrol adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dalam darah yang tinggi, obesitas, merokok, dan gaya hidup tidak aktif.

Dengan melakukan usaha-usaha terkait mengurangi faktor risiko yang disebutkan di atas, maka risiko Anda terkena serangan jantung tentunya akan menurun. Usaha-usaha tersebut meliputi:

1. Berhenti merokok atau hindari paparan dengan asap rokok. Merokok adalah faktor risiko yang paling berbahaya dan sebenarnya justru yang paling mudah dihilangkan efeknya. Risiko terkena serangan jantung pada perokok dua kali lebih besar daripada orang yang tidak merokok. Akan tetapi dengan berhenti merokok sekarang, risiko tersebut akan berangsur-angsur turun sehingga sama dengan non perokok.

2. Jagalah tekanan darah, kolesterol dan gula darah Anda dalam batas normal. Hindari penggunan garam ataupun gula yang berlebihan, juga lemak jenuh pada makanan Anda. Pola makan rendah garam dapat menurunkan tekanan darah Anda sebanyak lima poin, hal ini dapat berarti tidak harus meminum obat tekanan darah tinggi pada beberapa orang. Begitu juga halnya dengan lemak, menghindari makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi akan membantu kadar koleseterol Anda dalam batas normal. Apabila tekanan darah, kadar kolesterol maupun gula darah Anda tetap tinggi meskipun Anda telah mengubah pola makan Anda, maka sudah saatnya perlu dikontrol dengan pengobatan yang sesuai. Konsultasikan obat yang harus dikonsumsi dengan dokter Anda. Jangan ragu untuk mengkonsumsi obat karena risiko yang timbul justru lebih besar ketika Anda tidak mengontrolnya dengan obat-obatan daripada menghindari obat-obatan yang diperlukan.

3.Jagalah berat badan Anda. Apabila saat ini Anda obesitas atau kelebihan berat badan, maka lakukanlah upaya-upaya untuk menurunkan berat badan Anda, baik melalui pola makan yang sehat mauppun olahraga teratur. Lingkar pinggang dan persentase lemak yang menurun akan secara langsung mengurangi risiko Anda terkena serangan jantung.

4. Lakukan olahraga secara teratur. Selain sebagai salah satu cara mempertahankan berat badan yang ideal, olahraga juga meningkatkan ketahanan jantung paru Anda sehingga tingkat kebugaran Anda pun meningkat. Sempatkan melakukan olahraga aerobik (jalan cepat, jogging, berenang, bersepeda) dengan intensitas sedang sebanyak 3 hingga 5 kali seminggu dengan durasi 30 hingga 60 menit.

5.Pola makan sehat. Penelitian menyebutkan bahwa komponen kimia yang tidak stabil atau disebut radikal bebas dapat membuat tubuh rentan terkena serangan jantung karena memicu terjadinya plak sumbatan dalam pembuluh darah (atherosklerosis). Radikal bebas ini dapat dinetralkan oleh antioksidan seperti vitamin A, C, dan E. Selain itu hindarilah lemak jenuh, batasi konsumsi daging merah dan gula. Tingkatkan konsumsi ikan laut, ayam, buah dan sayur, serta gandum.
6. Hindari alkohol. Penelitian menyebutkan bahwa segelas anggur merah setiap hari dapat membantu mencegah serangan jantung. Akan tetapi, konsumsi alkohol lebih dari itu justru akan membahayakan kesehatan jantung dan sistem organ tubuh secara keseluruhan.

7. Hindari stres. Meskipun stres bukan merupakan faktor risiko utama, akan tetapi stres tidak jarang menjadi pemicu timbulnya serangan jantung. Tidak ada salahnya Anda mulai melakukan latihan relaksasi melalui meditasi, yoga, ataupun terapi hipnosis. (Source:dr.SophiaBHage)

Persembahan :
Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source: